Rabu, 02 Desember 2009

Al-Quran Step Up better

1). ASTRONOMY


1. QS 21 : 30,33
Dikatakan bahwa bumi dan langit pernah bersatu dan kemudian terbelah. Ini sesuai dengan pendapat para ahli bahwa alam semesta terbentuk dari suatu ledakan besar. Ada satu nebula utama yang terpecah karena ada ledakan besar yang menyebabkan terbentuknya Bintang, Matahari & Bumi tempat kita berpijak. 1400 tahun sebelum para ahli menemukan, Al-Quran sudah mengatakan.

2. QS 51 : 47
Bahwa Matahari dan Bulan beredar menurut garis edarnya

3. QS 10 : 5
“Dialah (Allah) yang menciptakan Matahari bersinar terang dan Bulan bercahaya. Dan yang menentukan perjalanannya, supaya kamu bisa mengetahui bilangan tahun dan dapat menghitung (waktu). Allah tidak menciptakan itu semua kecuali dengan kebenaran.. Dia bermaksud hendak menerangkan tanda-tanda (Kekuasaan-Nya) kepada kaum yang mau mengetahui”.
### Maksud dari ayat ini bahwa Matahari menghasilkan (memproduksi) cahaya dan Bulan hanya memantulkan cahaya dari matahari. Matahari dan Bulan digunakan untuk Kalender ###

4. QS 32 : 5
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu”
###Orang Islam melakukan perhitungan waktu dengan hitungan bulan [moon]. Satu tahun menurut perhitunganmu terdiri atas 12 bulan [month], dengan
setiap bulan [month] menunjukkan satu kali revolusi bulan [moon] terhadap bumi.
Selama ini kita menganggap kala revolusi bulan adalah 29.53 hari, yaitu waktu antara fase sinar matahari yang sama pada bulan. Padahal selang waktu itu dipengaruhi juga oleh bergeraknya bumi mengitari matahari. Kala revolusi bulan sendiri, yaitu waktu berputarnya bulan tepat 360 derajat mengelilingi bumi, adalah 27.321661 hari, atau 655.71986 jam. Kala rotasi bumi juga bukan 24 jam [yang juga dihitung berdasarkan fase sinar matahari], melainkan 23 jam 56 menit 4.0906 detik, atau
86164.0906 detik.
Sekarang, kalau “satu hari” bagi “Sang Urusan” itu sama dengan “seribu tahun” bagi “perhitungan bulan”, maka perbandingan kecepatan sang urusan dengan kecepatan bulan adalah 1000 kali 12, jadi 12000 bulan lamanya.
C t = 12000 x L
C = kecepatan sang urusan
t = kala rotasi bumi = 86164.0906 detik
L = jarak yang ditempuh bulan dalam satu revolusi
Kalau kecepatan bulan kita notasikan dengan V,
maka :
V = 2 x π x R / T
R = jejari lintasan bulan terhadap bumi = 384264 km
T = kala revolusi bulan = 655.71986 jam
V = 3682.07 km/jam –> disetujui oleh NASA
Ada hal lain yang harus kita hitung. Menuruti Einstein, kita harus mengeliminasi faktor gravitasi matahari. Gravitasi matahari membuat bumi mengelilingi matahari dengan kala revolusi 365.25636 hari. Satu
kali revolusi bulan, 27.321661 hari, telah membuat bumi berputar sebesar α = 27.321661/365.25636360 derajat = 26.92848 derajat. Putaran ini harus dieliminasi. Kecepatan bulan tanpa putaran terhadap matahari bukan lagi V, melainkan (V X cos α)
L = V x cos α x T
Tapi :
C t = 12000 x L
Maka :
C = 12000 x V x α x T / t
= 12000 x 3682.07 km/jam x 0.89157 x 655.71986 jam / 86164.0906 detik
= 299792.5 km/detik
Artinya Al-Quran mengatakan bahwa kecepatan cahaya itu = 299792.5 km/detik.
———————————————————————-
Untuk perbandingan :
1. Hasil hitung kita : C = 299792.5 km/detik
2. US National Bureau of Standards: C =
299792.4574 + 0.0011 km/detik
3. British National Physical Lab: C = 299792.4590 +
0.0008 km/detik
4. General Conf on Measures: 1 m = jarak cahaya
selama 1/299792458 detik
———————————————————————-
Formulasi ini diturunkan dari wahyu yang diterima manusia, yaitu Rasulullah Muhammad SAW, yang hidup di tengah masyarakat ummi di gurun pasir sekitar 1400 tahun yang lalu. Jadi, sungguh tidak wajar kalau sebagian dari kita masih bisa beranggapan bahwa Ia (Muhammad saw) mengada-adakannya.###
2) PENCIPTAAN MANUSIA
QS 96 : 2, QS 23 : 12-14, QS 22 : 5, QS 32 : 8, QS 76 :
Dikatakan bahwa manusia diciptakan dari sari pati tanah, lalu menjadi air mani yang bercampur dengan telur dalam rahim wanita, lalu menjadi seperti lintah (sesuatu yang lengket), lalu menjadi segumpal darah, lalu menjadi sepotong daging, lalu dalam sepotong daging diberi tulang, tulang dibungkus daging menjadi makhluk hidup (manusia)
# Orang barat menuduh Al-Quran meniru dari Hipocrates tentang Embryology. Perlu diketahui bahwa Embryologi menurut Hipocrates tidak ada proses seperti lintah dan gumpalan darah. Boleh dibilang apa yang dikatakan Hipocrates ada yang betul tapi banyak juga yang salah #
3). HIDROLOGY
1. QS 86 : 11, QS 30 : 48
Dikatakan tentang proses Epavorasi (proses hujan). Bahwa Allah mengutus angin, lalu angin itu menghalau awan, sehingga terkembang diatas langit sebagaimana yang Ia kehendaki dan menjadikannya kepingan terpisah-pisah, lalu turunlah hujan dari celah-celah awan.
2. QS 39 : 21, QS 23 : 18, QS 30 : 24, QS 86 : 11, QS 15 : 22, QS 7 : 57, QS 13 :17, QS 25 : 48-49, QS 36 : 34, QS 45 : 5, QS 50 : 9, QS 56 : 68-70, QS 67 : 30, QS 25 : 61
Dikatakan bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu dialirkan didalam bumi menjadi sumber-sumber air. Dan dengan air hujan dan tanah disuburkannya bumi dan juga menjadi air minum.
4). AYAT-AYAT LAINNYA
1. QS 31 : 10
Bahwa Allah menciptakan langit tanpa tiang.
2. QS 78 : 6-7, QS 88 : 19, QS 79 : 32, QS 21 : 31, qs 16 : 15
Bumi dijadikan hamparan dengan gunung-gunung sebagai pancangnya. Gunung-gunung ditegakkan sebagai pasak dengan teguh untuk menstabilkan bumi untuk mencegah dari goncangan.
(Perlu diketahui bahwa gunung yang menjulang itu hanya ujungnya, bagian dasarnya (akarnya) adalah pasak yang sangat dalam yang mencegah daratan bergeser-geser. Bahwa bumi kita dulu pernah satu benua terus terpecah-pecah jadi benua-benua dan pulau-pulau)
3. QS 25 : 53
Dikatakan bahwa Allah-lah Zat yang membuat dua samudra mengalir dengan bebas, yang satu (bengawan/sungai) airnya tawar dan segar dan yang lain (lautan) airnya asin lagi pahit. Dan diantara dua samudra itu, Dia membuat penghalang dan batasan yang tidak bisa ditembus.
4. QS 55 : 19-20
Dikatakan bahwa Allah telah membuat dua samudra (laut dan sungai) mengalir dengan bebas dan dua-duanya bertemu. Diantara keduanya terdapat tabir atau penghalang sehingga tidak bisa bercampur.
5. QS 4 : 56
Bahwa kulit bisa merasakan rasa sakit meski otak sebagai pusat perasa


Oleh : Dokter Zakir Naik dan sumber lainnya.


BESI —————————————————————-
sumber : http://www.keajaibanalquran.com/physics_iron.html

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut:
“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ….” (Al Qur’an, 57:25)
Kata “anzalnaa” yang berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau “supernova”. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.